Vertical Rescue Di Ketinggian 3.726 Mdpl
Kesuksesan proses evakuasi korban kecelakaan pendakian Gunung Rinjani yang baru-baru ini dilakukan menyisakan rasa kagum, takjub dan penuh keharuan. Bagaimana tim evakuasi melakukan penyelamatan terhadap korban yang meski sudah tak bernyawa namun masih menjadi harapan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk dapat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terbaiknya merupakan pembelajaran dan wujud nilai kemanusiaan yang tak pandang suku, agama, ras maupun adat istiadat.
Pada hari Jumat / 19 Agustus 2022, Petugas TN Gunung Rinjani mendapatkan laporan dari seorang penyedia jasa perjalanan wisata alam pendakian/Trekking Organizer yang menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari guidenya telah terjadi kecelakaan pada salah satu tamunya dengan nama Boaz Tan Anan (37 tahun) berkebangsaan Portugal di Puncak Rinjani (3726 M dpl). Korban jatuh ke jurang arah Danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 180 meter dan diduga sudah tak bernyawa. Setelah mendapat laporan tersebut, petugas TN Gunung Rinjani segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak guna menyusun rencana evakuasi. Setelahnya, tim gabungan yang terdiri dari unsur SAR Mataram, TNI, Polri, TN Gunung Rinjani, Pemadam Kebakaran, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Klinik Gunung, Wanadri dan Relawan segera berangkat menuju lokasi kecelakaan.
Proses evakuasi mulai dilakukan pada hari Sabtu/20 Agustus 2022. Evakuasi ini diawali dengan melakukan assesmen dan persiapan alat dengan mempertimbangkan kondisi tapak yang tidak stabil dan ekstrem. Kemudian tim evakuasi berhasil mencapai lokasi korban pada pukul 15.15 WITA. Sayangnya, tim evakuasi belum berhasil membawa korban. Mengingat kondisi cuaca yang ekstrem, evakuasi dihentikan dan dilanjutkan esok harinya.
Hari Minggu/21 Agustus 2022, tim berangkat kembali ke Puncak Rinjani dari lokasi bermalam yakni camp area Pelawangan Sembalun yg berada pada ketinggian 2668 M dpl dengan jarak kurang lebih 2,4 km ke Puncak Rinjani dengan waktu tempuh kurang lebih 4-5 jam. Setelah sampai di Puncak Rinjani, tim mencoba turun ke titik yang merupakan lokasi korban jatuh dan mencari alternatif teraman untuk melakukan evakuasi korban. Namun, dikarenakan faktor cuaca yang kurang mendukung, kondisi angin kencang dan batuan tebing yang mudah jatuh serta hari yang beranjak petang maka tim memutuskan untuk menyudahi proses evakuasi pada hari itu.
Evakuasi telah memakan waktu 2 hari namun korban belum berhasil diselamatkan, rasa putus asa sempat menyelimuti semangat tim evakuasi. Rasa lelah dan cuaca ekstrem hingga perasaan bersalah karena belum berhasil menyelamatkan korban menghantui tim evakuasi. Meskipun begitu, demi rasa kemanusiaan maka tim kembali melakukan evakuasi keesokan harinya.
Alhamdulillah akhirnya Senin/22 Agustus 2022 Pukul 14.22 WITA segala rasa lelah itu terbayarkan, Jenazah korban berhasil diangkat dari jurang menuju puncak Rinjani. Selanjutnya tim melakukan packing ulang terhadap korban tersebut yang memang sudah tak bernyawa. Kemudian tim membawa jenazah korban turun ke pintu masuk jalur pendakian Sembalun. Pukul 21.00 WITA, jenazah tiba di pos Bawak Nao Sembalun. Setelahnya dilakukan penyerahan jenazah korban dari tim evakuasi ke pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mataram dan tiba pukul 23.30 WITA. Jenazah kemudian diserahterimakan oleh Kepala Balai TN Gunung Rinjani kepada Kepala RS Bhayangkara. Informasi terakhir, saat ini jenazah telah diterima oleh perwakilan pihak keluarga di Bali dan akan diberangkatkan ke negara asalnya pada 26 Agustus 2022.
Proses evakuasi dilakukan tersebut menjadi salah satu proses evakuasi dengan teknik Vertical Rescue tertinggi di Indonesia (diketinggian 3.726M dpl) yang tentunya dengan resiko dan tingkat kesulitan tinggi baik dalam proses Abseiling (menjangkau korban dari titik yang lebih tinggi ke rendah dengan cara menurunkan tali) maupun Hauling (Menaikkan Korban ke atas / puncak Rinjani). Namun, demi rasa kemanusiaan.. tidak ada yang tidak mungkin dilakukan. Selama 3 hari menghadapi kondisi medan ekstrem, cuaca yang tidak menentu, serta kondisi batuan tebing yang rawan runtuh, kinerja tim evakuasi gabungan patut kita acungi jempol dan berikan apresiasi setinggi-tingginya. Pada bulan Agustus ini, bulan kemerdekaan RI yang ke 77, tampak jelas perjuangan pahlawan kemanusiaan.
#Evakuasi kecelakaan Pendakian TNGR
Announcement TNGR
Show AllPenerimaan Tenaga Kontrak "Koperasi Rinjani Wana Lestari"
byAdmin / 06 Jul 2022
News TNGR
Show AllKongres IPKI Wilayah NTB
byAhmad Nurcholish / 09 Dec 2024